Filosofi Batak Yang Cocok Diterapkan dalam Kehidupan

  • 3 min read
  • Jun 03, 2022
Filosofi Suku Batak

Filosofi batak – Berbicara tentang filosofi, saya sedikit tertarik untuk belajar filosofi batak, karena menurut saya orang batak merupakan orang yang suka merantau, pemberani, pekerja keras dan berdaya juang tinggi dalam bekerja.

Tidak sedikit orang yang mempelajari dan menerapkan filosofi batak dalam kehidupannya, sebab Suku batak sangat terkenal dengan daya juangnya yang super keras (Pekerja keras).

Suku batak merupakan salah satu suku dari 1.340 suku yang ada di indonesia.

Sedikit ingin bercerita, ketika saya menjajaki beberapa daerah di indonesia, dan berkenalan dengan beberapa orang di daerah tersebut, ternyata tidak sedikit pula orang batak yang telah lebih dulu merantau ke daerah tersebut.

Ini menandakan bahwa suku batak hampir tersebar di berbagai macam daerah di indonesia. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini saya ingin mengupas 6 Filosofi suku batak yang sangat cocok dijadikan panutan dalam hidup.

5 Filosofi Suku Batak

Pada postingan sebelumnya, saya telah menerbitkan Umpasa Batak Motivasi yang bagus untuk dijadikan renungan.

Di artikel ini, sedikitnya ada 6 filosofi yang telah saya kumpulkan dari berbagai macam sumber, diantaranya adalah:

Unang Haloson

Unang haloson memiliki arti “Jangan Malas”.

Salah satu alasan mengapa orang batak suka merantau dan mencari pekerjaan di luar kota, mereka memegang teguh unang haloson.

Bahkan, orang batak tidak pernah malu dalam bekerja, tidak peduli pekerjaan tersebut di pandang rendah dimata orang lain, selagi itu tidak merugikan orang lain dan tidak terlarang, mereka akan tetap terus mengerjakannya hingga benar benar mendapat pekerjaan yang lebih bagus dari sebelumnya.

Mereka memiliki daya juang yang tinggi, pantang menyerah, pemberani dan bertanggung jawab.

Mereka juga anti malas malasan, anti rebahan.

Jadi filosofi unang haloson ini sangat bagus kita terapkan dalam kehidupan sehari hari, agar kita tidak bermalas malasan dan terus berusaha hingga menggapai semua mimpi yang kita dambakan.

Unang Haotoon

Apabila diartikan kedalam bahasa indonesia, unang haoton memiliki makna “Jangan Bodoh”.

Orang batak kerap kali mengajarkan ke putera puterinya untuk terus belajar, sekolah setinggi tingginya. Agar mereka dapat dengan mudah meraih kesuksesannya.

Jika ditelaah lebih dalam, fiosofi unang haotoon sangat pekat dengan ciri khas orang batak. Kita bisa melihat contohnya pada salah seorang lawyer yang sangat terkenal di indonesia, yaitu Hotman Paris Hutapea.

Hotman Paris Hutapea bisa dikatakan adalah orang yang sangat cerdas dibidang hukum, pengacara kondang ini juga sangat terkenal di beberapa negara, misalnya: Amerika, Malaysia, Brunei.

Mambuat Mas Sian Toru Ni Rere

Mambuat mas sian toru ni rere bisa diartikan “Jangan rakus/serakah”

Ada banyak sekali orang orang yang ingin meraup harta sebanyak mungkin dengan cara yang tidak benar, misalnya: Korupsi, Menipu, Memfitnah dan lain sebagainya.

Oleh sebab itulah orang batak sangat memegang teguh filosofi yang satu ini, mereka tidak mau menggunakan cara cara yang salah untuk mendapatkan harta yang berlimpah (tidak mau serakah).

Andai saja semua pejabat yang ada di indonesia selalu memegang teguh filosofi “Mambuat mas sian toru ni rere”, saya yakin negara ini pasti makmur, sejahtera, damai dan tentram. tidak ada korupsi, kolusi, suap menyuap.

Naso Matanggak Dihata, Naso Matahut di Bohi

Naso Matanggak Dihata, Naso Matahut di Bohi memiliki makna: “Berani mengatakan kebenaran dan kesalahan”

Meskipun nada bicara orang batak sedikit tinggi, saya berani mengatakan kalau orang batak itu orang yang berani mengatakan kebenaran.

Jadi seharunya filosofi ini patut untuk kita contoh dan menerapkannya dalam kehidupan sehari hari. Sebab jaman sekarang sangat sulit menemukan orang yang berani mengatakan kebenaran, kejujuran.

Na Teal So Hinallung Na Teleng So Hinarpean

Tidak sedikit orang yang telah berhasil mencapai cita citanya, menjadi lebih kaya dari sebelumnya, bertambah ilmunya, mereka menjadi orang yang sombong dan takabur.

Filosofi Na Teal So Hinallung Na Teleng So Hinarpean mengajarkan kita untuk tetap rendah hati, meskipun kita sudah berada di puncak kesuksesan.

Sebab kekayaan dan kepintaran tidak akan ada artinya apabila tidak dimanfaatkan untuk kebaikan, untuk menolong sesama, menolong orang yang lebih rendah derajadnya daripada kita.

Ringkasan

Dalam hidup, kita harus memegang teguh sebuah prinsip.

Agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, 4 falsafah batak ini bisa anda jadikan prinsip hidup:

  1. Unang Haloson (Jangan Malas)
  2. Unang Haotoon (Jangan Bodoh)
  3. Mambuat mas sian toru ni rere (Jangan Serakah, Jangan menghalalkan berbagai macam cara untuk mendapatkan harta yang berlimpah)
  4. Naso Matanggak Dihata, Naso Matahut di Bohi (Berani mengatakan kejujuran/ kebenaran)
  5. Na Teal So Hinallung Na Teleng So Hinarpean (Jangan sombong, jangan takabur dan tetaplah rendah hati ke semua orang).

Jika dirasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa bagikan ke orang orang terdekat anda, agar kami semakin bersemangat lagi dalam menyajikan konten konten edukatif dan bermanfaat.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *