Rahasia Menjadi Remaja Kreatif Dan Inovatif

  • 6 min read
  • Mar 19, 2023
Cara Menjadi remaja yang kreatif

Kretivitas tidak dapat diciptakan dalam semalam, untuk menjadi remaja yang memiliki mental berdaya cipta tinggi & pandai berinovasi, ada banyak proses yang harus dilalui dan dilatih secara konstan ataupun secara terus menerus.

Tips menjadi remaja kreatif

Sebab, kreativitas adalah salah satu modal untuk menjadi orang yang sukses di masa mendatang

Setiap remaja, berhak untuk sukses dan menggapai semua impian dan cita citanya. Agar target di masa depan tercapai, seorang remaja harus menjadi pribadi yang kreatif, inovatif, dan memiliki komitmen yang tinggi.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi sedikit pengetahuan saya tentang cara menjadi remaja yang kreatif. Sebelum itu, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu kreatif?

Apa Itu Kreatif & Inovatif?

Kreatif dan inovasi menjadi satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, lantas apa itu kreatif dan apa itu inovatif?

Baca Juga: Tips Menjadi Remaja Produktif

Kreatif Adalah:

Dikutip dari Wikipedia, Daya cipta atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau anggitan baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdayacipta biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan.

Inovatif/Inovasi Adalah:

Mengutip dari Wikipedia: Reka baru atau inovasi dapat diartikan sebagai proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan.

Manfaat Menjadi Kreatif

Ada banyak manfaat yang akan di dapatkan ketika seseorang memiliki kreativitas yang tinggi, diantaranya adalah:

  • Dapat diterima dengan mudah di sebuah perusahaan
  • Memiliki semangat dan motivasi dalam menjalani kehidupan
  • Berpotensi menjadi pengusaha yang berhasil & sukses
  • Dihargai, dikagumi oleh banyak orang
  • Dapat menyelesaikan masalah yang sulit sekalipun dengan mudah
  • Mampu menciptakan sesuatu yang belum pernah ada (baru)

Dan masih banyak sekali manfaat yang didapat, sebab manfaat kreatif hanya dapat dirasakan oleh orang yang kratif itu sendiri.

Baca Juga: Kata kata minang keren

Ciri Ciri Remaja Kreatif

Orang yang memiliki berdaya cipta tinggi, pada umumnya memiliki sebuah kebiasaan yang unik, berbeda dengan yang lainnya.

Dapat berpikir dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda serta menyukai masalah, sebab mereka yang kreatif pada umumnya sangat gemar dengan hal hal baru.

Selain itu, mereka yang berdaya cipta tinggi dapat melihat sebuah masalah dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda.

Contoh Remaja Kreatif & Inovatif

Mengutip dari KompasTV, seorang remaja asal ukraina mampu membuat sebuah drone pelacak ranjau darat.

Seperti yang kita ketahui, fungsi sebuah drone pada umumnya hanya untuk kamera pengintai ataupun melakukan shoting video ataupun foto dari ketinggian.

Berbeda dengan remaja asal ukraina yang mampu membuat dan mengalih fungsikan drone menjadi sebauh alat pendeteksi ranjau darat.

Remaja ini disebut kreatif karena dapat mengembangkan sebuah alat yang bermanfaat, yang dimana sebelumnya alat ini berlum pernah ada atapun berbeda dari fungsi aslinya.

Tips Menjadi Remaja Kreatif

Memiliki mental yang berdaya cipta tinggi tidak dapat dilakukan dalam semalam, karena butuh proses dan harus terus dilatih secara konstan.

Setiap remaja juga harus memiliki kemauan, ketekunan serta tekad yang kuat.

Berikut ini, ada beberapa cara agar memacu kreativitas pada remaja:

Percaya Diri

Sebeleum memiliki daya cipta yang tinggi, seorang remaja harus percaya pada kemampuan dirinya, kadang kadang ada beberapa remaja yang dapat menyelesaikan sebuah masalah namun tidak percaya dengan hasil yang sudah dikerjakannya. Biasanya mereka minder atas hasil kerja kerasnya.

Oleh sebab itu, seorang remaja harus mendapat support dari orang di sekelilingnya, misalnya:

  1. Orang tua/Keluarga
  2. Guru
  3. Tetangga
  4. lingkungan di sekitarnya

Belajar Sesuatu Yang Baru

Semakin gemar seorang remaja belajar, semakin bertambah pula ilmu pengetahuannya.

Dengan belajar hal hal baru, kita bisa mendapat sebuah informasi yang berguna. Semakin banyak informasi yang di dapat, maka cara kita dalam memecahkan sebuah masalah juga semakin banyak opsinya…

Bisa dengan opsi A, Bisa dengan opsi B, bisa dengan opsi C. Hal ini di karenakan otak kita menyimpan beragam macam informasi.

Dengan demikian, secara tidak langsung cara kita memandang suatu hal akan berbeda dengan yang lainnya.

Belajar sesuatu hal yang baru dapat dilakukan dengan cara sering membaca buku, menggali informasi melalui platform youtube, televisi, majalah dan sejenisnya.

Komitmen

Dalam melakukan hal apapun, dibutuhkan komitmen yang tinggi agar misi kita dalam melakukan suatu hal berhasil. Selain itu, jika seseorang sudah mempunyai komitmen yang tinggi, mereka akan konsisten dalam melakukannya…. mereka tidak memiliki alasan untuk menunda ataupun bahkan tidak melakukannya.

Misalnya konsisten dalam belajar hal hal yang baru.

Temukan alasan yang kuat mengapa anda harus melakukan hal yang anda inginkan.

Kemudian tulis di sebuah kertas ataupun buku, kemudian letakkan buku/kertas tersebut di tempat yang sering anda kunjungi, misalnya di kamar, sekolah, tempat kerja dan sebagainya…

Konsisten

Banyak yang mampu memulai tetapi tidak mampu untuk mengakhirinya, ingat, untuk menumbuhkan kreativitas tidak da[at diciptakan dalam semalam.

Perlu latihan dan proses yang konsisten agar menjadi lebih kreatif!

Lantas, bagaimana caranya agar kita bisa konsisten dalam belajar, mengasah, dan melatih kemampuan dengan terus menerus?

Cara pertama yang bisa anda lakukan adalah: “memiliki komitmen”

Ya, benar. konsisten ada kaitannya dengan komitmen, jika seorang menemukan sebuah alasan yang kuat dalam melakukan sesuatu. Maka tidak akan ada yang dapat menghentikannya, meskipun banyak trigger dari luar sekalipun.

Konsisten adalah sebuah hal yang memang tidak semua orang bisa melakukannya.

Tetapi bukan tidak mungkin di lakukan!

Cara yang kedua adalah: memaksa diri sendiri, apapun alasannya, se lelah apapun anda hari ini, anda harus tetap melakukannya, tanpa TAPI!

Paksa, paksa, paksa.. lama lama anda akan terbiasa!

Baca Juga: Status WA Bahasa Batak dan Artinya

Cara Menumbuhkan Kreativitas…

Ada banyak cara agar kita menjadi lebih kreatif, salah satunya adalah dengan cara melampaui batas, menantang diri sendiri.

Berikut ini 6 cara jitu menjadi remaja kreatif:

  • Mempersiapkan dengan membuat beberapa perencanaan ke depan, mempunyai kemauan yang kuat dan yakin kalau kita bisa menjadi kreatif.
  • Setelah mempersiapkan beberapa rencana ke depan, kita mencoba untuk melaksanakan perencanaan tersebut dengan rileks.
  • Catatan. Ini sangat penting karena ide adalah sesuatu yang baru dan merupakan pondasi untuk mengerjakan sesuatu, akan sangat disayangkan apabila ide yang terlintas terlupakan begitu saja.
  • Mengamati sesuatu yang dikerjakan orang lain.
  • Menantang diri sendiri.

Untuk mengembangkan jiwa interpreneur di kalangan remaja, salah satunya remaja harus menjadikan dirinya remaja yang berkualitas yang didalamnya bersemayam  jiwa inovatif. Mitchell Ditkoff, ciri-ciri tentang kualitas dari seorang inovator, diantaranya :

1.    Challenges status quo; tidak merasa cepat puas dengan keadaan yang ada dan selalu mempertanyakan otoritas dan rutinitas serta mengkonfrontasikan asumsi-asumsi yang ada. ‘

2.    Curious; senantiasa mengeksplorasi lingkungannya dan menginvestigasi kemungkinan-kemungkinan baru, memiliki rasa kekaguman

3.    Self-motivated; tanggap terhadap kebutuhan dari dalam (inner needs) senantiasa secara proaktif memprakarsai proyek-proyek baru, menghargai setiap usaha.

4.    Visionary; memiliki imaginasi yang tinggi dan memiliki pandangan yang jauh ke depan.

5.    Entertains the fantastic; memunculkan ide-ide “gila”, memandang sesuatu yang tidak mungkin menjadi sebuah kemungkinan, memimpikan dan menghayalkan sesuatu yang besar-besar.

6.    Takes risks; melampaui wilayah yang dianggap menyenangkan, berani mencoba dan menanggung kegagalan.

7.    Peripatetic; merubah lingkungan kerja sesuai yang dibutuhkan, senang melakukan perjalanan (travelling) untuk memperoleh inspirasi atau pemikiran segar.

8.    Playful/humorous; memliki ketertarikan terhadap hal-hal yang aneh dan mengagumkan, berani tampil beda, bertindak nekad, serta mudah dan sering tertawa layaknya seorang anak kecil.

9.    Self-accepting; dapat mempertahankan ide-idenya dan menganggap “kesempurnaan sebagai musuh kebaikan”, tidak terikat dengan apa-apa yang diipandang baik menurut orang lain.

10.     Flexible/adaptive –terbuka bagi setiap perubahan, mampu melakukan penyesuaian terhadap rencana-rencana yang telah dibuat, menyajikan berbagai solusi dan gagasan

11.     Makes new connections; mampu melihat hubungan-hubungan diantara unsur-unsur yang terputus, mensintesakan dan mengkombinasikannya.

12.     Reflective, menginkubasi setiap masalah dan tantangan, mencari dan merenungkan berbagai pertimbangan dalam mengambil keputusan.

13.     Recognizes (and re-cognizes) patterns; perseptif terhadap sesuatu dan dapat membedakannnya, dapat melihat kecenderungan dan prinsip serta mampu mengorganisasikannnya, dapat melihat ”the Big Picture.”

14.     Tolerates ambiguity, merasa nyaman dalam situasi kacau (chaos), dapat menyajikan situasi paradoks, tidak tergesa-gesa membenarkan terhadap suatu ide yang muncul.

15.     Committed to learning; berusaha mencari pengetahuan secara terus menerus, mensintesakan segala input atau masukan, menyeimbangkan setiap informasi yang terkumpul dan menyelaraskan setiap tindakan.

16.     Balances intuition and analysis memilih dan memilah diantara pemikiran divergen dan pemikiran konvergen, memiliki intuisi tertentu sebelum melakukan analisis, meyakini apa yang sudah dianalisis dan menggunakannya secara hati-hati dengan menggunakan akal.

17.     Situationally collaborative; berusaha menyeimbangkan pemikiran dari setiap individu, membuka pelatihan dan mencari dukungan organisasi.

18.     Formally articulate; mengkomunikasikan setiap gagasan secara efektif, menterjemahkan konsep abstrak ke dalam bahasa penuh arti, menciptakan prototype atau model yang dianggap paling mudah

19.     Resilient; merefleksi hal-hal dianggap mengecewakan atau yang tidak dinginkan, belajar dengan cepat dari umpan balik, berkemauan untuk mencoba dan terus mencoba lagi

20.     Persevering; bekerja keras dan tekun, memperjuangkan gagasan-gagasan baru dengan gigih, memiliki komitmen terhadap hasil-hasil yang telah digariskan.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *