Kata Kata Bijak Bahasa Lampung Dan Maknanya

  • 6 min read
  • Jun 05, 2023
Kata Kata Bijak Bahasa Lampung

Bahasa Lampung adalah salah satu bahasa daerah yang dituturkan oleh masyarakat Lampung, yang merupakan suku bangsa yang mendiami wilayah Lampung di pulau Sumatera. Bahasa Lampung memiliki sejarah dan perkembangannya sendiri, serta memiliki keunikan dalam hal tata bahasa, kosakata, dan sistem penulisan.

Pada artikel ini, kami akan menyajikan kata kata bijak bahasa lampung:

Kata Kata Bijak Bahasa Lampung: Bahekar Bahak Lumbung

Bahekar bahak lumbung memiliki makna “berbuat baik kepada sesama”

Mengajarkan pentingnya berbuat baik kepada sesama. Kata bijak ini mengandung makna bahwa tindakan kita untuk membantu dan memberikan kebaikan kepada orang lain akan menghasilkan dampak yang positif dan berlimpah bagi kita sendiri.

Makna yang terkandung dalam “Bahekar Bahak Lumbung” dapat diartikan sebagai sebuah perumpamaan yang menggambarkan bahwa berbuat baik kepada sesama seperti menyimpan benih di lumbung.

Ketika kita berbagi kebaikan, memberikan pertolongan, atau berbuat baik kepada orang lain, kita seolah-olah menabur benih di lumbung kebaikan kita sendiri.

Tindakan tersebut tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga memberikan keuntungan dan keberkahan bagi diri kita sendiri.

Dalam konteks lebih luas, “Bahekar Bahak Lumbung” juga mengajarkan tentang pentingnya kepedulian sosial dan solidaritas dalam masyarakat.

Dengan saling berbuat baik, kita dapat menciptakan ikatan yang kuat antara sesama manusia dan membentuk komunitas yang harmonis.

Melalui tindakan kebaikan, kita juga dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa, menciptakan lingkaran kebaikan yang berkelanjutan.

Selain memberikan manfaat nyata, berbuat baik kepada sesama juga dapat membawa kebahagiaan dan kepuasan batin.

Ketika kita melihat dampak positif dari tindakan kita, seperti melihat senyum bahagia orang lain atau merasakan rasa syukur dalam diri kita sendiri, kita akan merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang mendalam.

Dengan demikian, “Bahekar Bahak Lumbung” mengajarkan bahwa berbuat baik kepada sesama adalah sebuah kebajikan yang bernilai tinggi.

Ketika kita menyebarkan kebaikan di sekitar kita, kita tidak hanya memberikan manfaat bagi orang lain, tetapi juga memperkaya dan memperluas kebaikan dalam hidup kita sendiri.

Baca Juga: Kata Kata Bijak Bahasa Minang

Kata Kata Mutiara Bahasa Lampung: Tanduk Mangriah Sakdak

“Tanduk Mangriah Sakdak” (Keberanian membuahkan hasil)

Kata Bijak Bahasa Lampung

Tanduk Mangriah Sakdak Artinya: Keberanian membuahkan hasil.

“Tanduk Mangriah Sakdak” merupakan sebuah kata bijak dalam bahasa Lampung yang mengandung makna bahwa keberanian yang tulus dan teguh dalam menghadapi tantangan akan membuahkan hasil yang positif.

Ungkapan ini mengajarkan pentingnya memiliki sikap berani dan pantang menyerah dalam menjalani kehidupan.

Makna yang terkandung dalam “Tanduk Mangriah Sakdak” dapat diartikan sebagai perumpamaan bahwa sebagaimana tanduk seekor kerbau yang kokoh dan teguh, keberanian yang kita miliki akan membantu kita mengatasi rintangan dan mencapai tujuan yang kita inginkan.

Tanduk kerbau melambangkan kekuatan dan keuletan yang dapat kita tiru dalam menghadapi segala tantangan hidup.

Kata kata bijak ini mengingatkan kita bahwa hidup tidak selalu mudah dan penuh dengan rintangan.

Namun, dengan keberanian yang kuat, kita mampu menghadapi dan melampaui setiap hambatan yang muncul di depan kita.

Keberanian ini bukan hanya tentang menghadapi ketakutan atau kesulitan fisik, tetapi juga tentang memiliki keyakinan diri yang kuat, mempertahankan nilai-nilai yang benar, dan berani mengambil risiko dalam mencapai tujuan.

“Tanduk Mangriah Sakdak” juga mengajarkan bahwa keberanian yang tulus dan teguh memiliki daya tarik dan dampak yang positif.

Ketika kita berani mengambil langkah maju, berjuang dengan keteguhan hati, dan tidak pernah menyerah, hal itu akan memancarkan energi positif kepada orang di sekitar kita.

Keberanian kita akan menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk mengikuti jejak kita dan mencapai kesuksesan mereka sendiri.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, “Tanduk Mangriah Sakdak” mengingatkan kita untuk tidak takut menghadapi tantangan, mengambil langkah maju, dan tetap gigih dalam mengejar impian dan tujuan hidup kita.

Dengan keberanian yang tulus dan teguh, kita mampu mengubah mimpi menjadi kenyataan, mengatasi kesulitan dengan tekad yang kuat, dan meraih hasil yang positif dan berharga.

Dengan demikian, “Tanduk Mangriah Sakdak” mengajarkan kita untuk memiliki keberanian yang kokoh dan teguh dalam menghadapi hidup, serta meyakini bahwa keberanian tersebut akan membuahkan hasil yang baik.

Dengan keberanian yang tulus dan keteguhan hati, kita dapat mencapai kesuksesan, meraih impian, dan memberikan inspirasi kepada orang lain di sekitar kita.

Baca Juga: Kata Kata Bijak Bahasa Batak

Quote Bahasa Lampung: Matim Huwek Budi

“Matim Huwek Budi” Artinya: (Hati yang tulus mendatangkan kebaikan)

Kata Kata Bijak Bahasa Lmapung

“Matim Huwek Budi” adalah sebuah kata bijak dalam bahasa Lampung yang mengandung makna bahwa hati yang tulus dan ikhlas dalam segala perbuatan akan mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain.

Ungkapan ini mengajarkan pentingnya memiliki sikap dan niat yang baik dalam setiap tindakan yang dilakukan.

Makna yang terkandung dalam “Matim Huwek Budi” dapat diartikan sebagai pengingat bahwa kebaikan yang kita tanamkan melalui niat yang tulus dalam hati akan membuahkan hasil yang positif.

Ketika kita melakukan sesuatu dengan hati yang ikhlas dan tulus, tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan, maka kebaikan itu akan menjadi bagian dari diri kita dan membawa dampak positif bagi kehidupan kita dan orang-orang di sekitar kita.

Kata bijak ini mengajarkan bahwa tindakan dan perbuatan yang dilakukan dengan hati yang tulus akan menciptakan sikap positif, hubungan yang harmonis, dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika kita memiliki niat yang baik, kita akan secara alami berperilaku baik dan menyebarkan energi positif kepada orang lain.

Tulusnya hati kita akan terpancar melalui sikap ramah, empati, dan keramahtamahan terhadap sesama.

“Matim Huwek Budi” juga mengingatkan kita akan pentingnya mengendalikan nafsu dan ego dalam tindakan kita.

Ketika kita bertindak dengan hati yang tulus, kita tidak akan terjebak dalam motif egois atau kepentingan pribadi semata.

Sebaliknya, kita akan mampu melihat kebaikan yang lebih luas dan berkontribusi pada kesejahteraan bersama.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, “Matim Huwek Budi” mengajarkan kita untuk selalu memperhatikan dan mengasah hati nurani kita.

Dalam setiap tindakan dan keputusan yang kita ambil, kita perlu mengevaluasi niat dan motivasi kita, serta memastikan bahwa hati kita terarah pada kebaikan dan kepentingan yang lebih besar.

Dengan melakukan tindakan dengan hati yang tulus, kita mampu menciptakan kebaikan yang berkelanjutan, memberikan dampak positif bagi kehidupan kita dan orang lain, serta memperkaya makna hidup kita secara mendalam.

Baca Juga: Kata Kata Bijak Bahasa Jawa

Pangkat Nanggari Indah

“Pangkat Nanggari Indah” (Kejujuran adalah harta yang berharga)

Kata Kata Bijak Bahasa Lampung

“Pangkat Nanggari Indah” merupakan sebuah kata bijak dalam bahasa Lampung yang mengandung makna bahwa kejujuran adalah harta yang berharga.

Ungkapan ini menekankan pentingnya memiliki integritas dan kejujuran dalam menjalani kehidupan.

Makna yang terkandung dalam “Pangkat Nanggari Indah” dapat diartikan bahwa kejujuran adalah suatu nilai yang sangat berharga dan berdampak positif.

Ketika kita hidup dengan jujur, kita membangun kepercayaan, menghormati nilai-nilai moral, dan menjaga keadilan dalam segala aspek kehidupan.

Meneng Mancar, Rupa Tujoh

“Meneng Mancar, Rupa Tujoh” (Akhlak yang baik mencerminkan kecantikan)

Kata Kata Bijak Bahasa Lampung


“Meneng Mancar, Rupa Tujoh” adalah sebuah kata bijak dalam bahasa Lampung yang mengandung makna bahwa akhlak yang baik mencerminkan kecantikan sejati seseorang.

Ungkapan ini menekankan pentingnya memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam menjalani kehidupan.

Makna yang terkandung dalam “Meneng Mancar, Rupa Tujoh” dapat diartikan bahwa keindahan sejati seseorang tidak hanya terletak pada penampilan fisiknya, tetapi juga dalam akhlak yang dimiliki.

Ketika seseorang memiliki akhlak yang baik, seperti kejujuran, kesopanan, kepedulian, dan empati, hal tersebut mencerminkan kecantikan yang lebih dalam dan abadi.

“Meneng Mancar, Rupa Tujoh” juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga akhlak yang baik dalam segala situasi dan kondisi.

Tidak peduli seberapa cantik penampilan fisik seseorang, jika akhlaknya buruk, keindahan itu akan pudar dan tak berarti.

Sebaliknya, dengan memelihara akhlak yang baik, kita akan memancarkan aura positif, menarik kebaikan, dan membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Lumbung Teu Ikas

“Lumbung Teu Ikas” (Rezeki tidak akan pernah terbuang)

Kata Kata Bijak Dalam Bahasa Lampung

Ungkapan ini menekankan keyakinan bahwa rezeki yang diberikan oleh Tuhan tidak akan pernah hilang begitu saja.

“Lumbung Teu Ikas” juga mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala rezeki yang kita terima.

Dengan bersyukur, kita mengakui bahwa rezeki yang kita peroleh bukanlah hasil dari usaha kita sendiri semata, tetapi juga anugerah dari Tuhan.

Dalam bersyukur, kita membuka pintu bagi rezeki yang lebih besar dan berkelanjutan.

Dengan sikap bijaksana, rasa syukur, dan pengelolaan yang baik, rezeki akan selalu hadir dalam kehidupan kita dan membawa keberkahan serta kesejahteraan.

Sedekah Melah Kaca Putih

“Sedekah Melah Kaca Putih” Artinya: (Memberi dengan tulus tanpa mengharapkan balasan)

Quote Bijak Bahasa Lampung

“Sedekah Melah Kaca Putih” juga mengingatkan kita untuk menjauhkan diri dari niat yang bercampur aduk, seperti mencari pujian, popularitas, atau keuntungan pribadi dalam berbuat baik.

Ketika memberi, kita harus memfokuskan hati dan pikiran pada tujuan yang lebih mulia, yaitu membantu, meringankan beban, dan memberikan kebahagiaan kepada orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, “Sedekah Melah Kaca Putih” mengajarkan kita untuk selalu mempraktikkan sikap keikhlasan dalam memberi.

Tidak peduli seberapa kecil atau seberapa besar bantuan yang diberikan, yang terpenting adalah memberikan dengan tulus, penuh kasih, dan tanpa pamrih.

Dengan demikian, kita tidak hanya memberikan manfaat bagi orang lain, tetapi juga memperkaya diri kita sendiri dengan rasa kepuasan dan kedamaian hati.

Andan Nyawa Hampa, Andan Jiwa Raja

“Andan Nyawa Hampa, Andan Jiwa Raja” (Memberikan segalanya, tanpa mengharapkan apapun)

Kata Kata Mutiara bahasa lampung

Kata bijak ini mengajarkan kita untuk melihat memberi sebagai sebuah panggilan untuk menyebarkan kebaikan, memberikan manfaat, dan memberikan cinta kepada orang lain tanpa pamrih.

Ketika kita memberikan dengan tulus, kita mampu mengisi kehidupan orang lain dengan kebahagiaan, harapan, dan rasa dihargai.

Penutup

Apabila ada kesalahan makna dan penulisannya, anda bisa memberikan masukkan dengan sopan melalui kolom komentar yang ada dibawah, lebih dan kurang kami mohon maaf apabila ada kesilapan dan kesalahan penulisan, Terima kasih…

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *