Menulis buku diary telah menjadi kegiatan yang kurang populer di era modern ini. Namun, tahukah Anda bahwa menulis buku diary sebenarnya memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa? Aktivitas ini dapat membantu menjaga keseimbangan emosi dan mengurangi tingkat stres.
Tidak hanya itu, orang yang terbiasa menulis buku diary dan menjadikannya kebiasaan ternyata memiliki keterampilan menulis yang lebih baik daripada mereka yang tidak pernah melakukannya. Mengapa demikian? Karena menulis melatih kemampuan berfikir, menganalisis situasi, serta mengelola emosi dengan lebih baik.
Karena begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh dari menulis buku diary, tak heran jika banyak generasi milenial yang tertarik untuk mencobanya. Bagi Anda yang ingin memulai kebiasaan menulis buku diary, berikut adalah 5 cara efektif yang dapat Anda coba.
Cara Menulis Buku Diary Keren
1. Mulai Tulis Perasaan Anda
Tidak ada cara khusus yang harus Anda lakukan saat menulis buku diary, terutama jika Anda pemula. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menuliskan apa yang Anda rasakan. Mungkin Anda merasa bingung tentang cara memulainya? Jangan khawatir, bahkan menulis status atau caption saja bisa menjadi hal yang membingungkan.
Banyak orang terhambat karena merasa tidak ada yang istimewa atau berarti dalam kesehariannya. Padahal, dalam 24 jam pasti ada momen yang membuat kesan pada Anda, bukan? Nah, momen-momen inilah yang bisa menjadi awal untuk menulis. Jika tidak ada momen istimewa, mungkin ada perasaan kecewa terhadap teman, pasangan, orangtua, atau dosen. Atau mungkin ada perasaan tidak nyaman yang ingin Anda ungkapkan.
Baik itu perasaan bahagia ataupun perasaan tidak nyaman, tuliskanlah semua itu dalam buku diary. Menulis buku diary sebenarnya lebih mudah daripada menulis laporan, karya ilmiah, atau artikel. Anda tidak perlu melakukan analisis yang rumit atau mencari ide. Cukup tuliskan apa yang Anda rasakan, dan semuanya akan menjadi lebih ringan.
2. Lawan Rasa Pesimis dan Negatif
Saat hendak memulai menulis buku diary, banyak yang merasa kurang percaya diri dan dipenuhi oleh pemikiran negatif. Anda mungkin merasa minder, merasa tidak berbakat menulis, atau bahkan merasa tulisan Anda buruk. Semua pemikiran negatif inilah yang harus diatasi.
Ingatlah bahwa menulis buku diary adalah untuk diri Anda sendiri. Apapun yang Anda tulis, hanya akan dibaca oleh Anda sendiri. Tidak ada orang lain yang akan menilai atau menghakimi tulisan Anda. Setelah Anda berhasil melawan rasa pesimis dan negatif tersebut, Anda akan merasa lebih lega dan bebas.
Menulis buku diary menjadi terapi bagi diri sendiri, karena Anda dapat menuliskan segala keluh kesah dan perasaan yang sedang Anda alami. Proses ini mirip dengan katarsis, yaitu cara untuk melepaskan stress dan rasa bersalah. Kebiasaan menulis diary secara rutin dapat membantu meningkatkan kesehatan mental, meningkatkan kemampuan berfikir, serta meningkatkan kemampuan analisis.
3. Gunakan Kata-kata yang Kaya Emosi
Saat menulis buku diary, jangan ragu untuk menggunakan kata-kata yang menggambarkan emosi Anda secara jelas. Cobalah untuk menggambarkan perasaan Anda dengan seakurat mungkin. Penggunaan kata-kata yang kaya emosi akan membantu Anda terhubung dengan perasaan yang sedang Anda alami.
Misalnya, jika Anda merasa senang, jangan hanya menuliskan “senang.” Uraikan bagaimana perasaan senang tersebut muncul, seperti apa sensasinya, dan mengapa Anda merasa demikian. Semakin rinci dan jelas tulisan Anda, semakin dalam pengalaman menulis buku diary Anda.
4. Tetap Konsisten dengan Rutinitas Menulis
Konsistensi adalah kunci kesuksesan dalam menulis buku diary. Cobalah untuk menetapkan rutinitas menulis, misalnya menulis setiap pagi atau sebelum tidur. Dengan rutinitas yang konsisten, menulis buku diary akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari Anda.
Jika Anda merasa sulit untuk menulis setiap hari, tetapkanlah target menulis yang realistis, misalnya tiga kali seminggu. Yang penting adalah Anda tetap berkomitmen untuk melakukannya secara teratur. Dengan konsistensi, manfaat dari menulis buku diary akan terasa lebih signifikan.
5. Jangan Takut untuk Berbagi
Meskipun menulis buku diary adalah hal pribadi, bukan berarti Anda tidak boleh berbagi dengan orang lain. Jika Anda merasa nyaman dan yakin, Anda bisa membagikan pengalaman menulis buku diary dengan orang-orang terdekat.
Berbagi cerita tentang proses menulis buku diary dapat memberikan inspirasi dan manfaat bagi orang lain. Selain itu, mendapatkan tanggapan atau dukungan dari orang lain juga dapat menjadi penyemangat dalam menjalani kebiasaan menulis buku diary.
Dengan menerapkan cara-cara di atas, Anda dapat menulis buku harian dengan lebih efektif dan mengoptimalkan manfaatnya untuk kesehatan mental Anda. Selamat menulis!